Kamis, 20 Desember 2012

Pemberian Brovit Sebagai Pakan Broiler dalam Peningkatan produksi Ayam Pedaging

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Menurut Bambang Agus Murjito dikatakan “Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam.”(1)( Murjito, 1987:9)
 Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.
         Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi. Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama. 


1 Bambang Agus Murjito, Pedoman Meramu Pakan Unggas, (Yogyakarta: Kanisius, 1987), hlm. 9
         Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan strain apa yang akan dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.
         Dengan melihat perkembangan ayam boiler jenis pedaging yang begitu pesat ini, membuat kami tertarik untuk melakukan suatu kajian dengan judul “Pemberian  Brovit  sebagai pakan ayam boiler jenis pedaging dalam usaha untuk meningkatkan produksi dagingnya.

1.2       Masalah
         Untuk memfokuskan kajian yang kami lakukan, kami mengemukakan beberapa masalah yang akan diteliti yakni :
1.   Apakah pemberian pakan ayam broiler jenis brovit dapat meningkatkan produksi daging ayam broiler ?
2.   Apakah pemberian suplemen vitachick dan therapy dapat meningkatkan ketahanan ayam broiler?


1.3  Manfaat
Manfaat beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi:
1)  penyediaan kebutuhan protein hewani
2)  pengisi waktu luang dimasa pensiun
3)  pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja
4)  tabungan di hari tua
5)  mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif) 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  Teori Tentang Ayam Broiler
Ayam Broiler ialah ayam pedaging yang dipelihara secara intensif dengan tata laksana pemeliharaan yang tepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Namun, perlu diketahui ayam dengan tipe pedaging ini merupakan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktifitas tinggi. Pemeliharaan ayam ini tidak semudah memelihara ayam kampong, ayam broiler sangat rentan terhadap penyakit sehingga perlu manajemen yang baik. Manajemen tersebut meliputi: pemilihan bibit, pakan yang bermutu, perkandangan yang sesuai, dan penanganan kesehatannya.

2.2.   Pemeliharaan Ayam Broiler
  1. Pemberian Pakan dan Minuman
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
1)
Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
-
kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
-
kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
2)
Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
-
kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
-
kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
1)
Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
2)
Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.


b.   Pemeliharaan Kandang
            Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.


BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi langsung terhadap peternak ayam. Teknik pelaksananan kegiatan dirancang secara bersama dan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan studi pustaka.

3.2 Variable Penelitian
Untuk 100 kg pakan maka di butuhkan bahan :
Untuk stater :
sediakan jagung 60 kg                                       bungkil kelapa 5 kg
bekatul 2 k                                                        tepung daun pepaya 2 kg
tepung gaplek 2 kg                                            bungkil biji kapuk 1kg
tepung ikan 13,5 kg                                           tepung bulu unggas 4 kg
tepung darah 3 kg                                              premix 0,5 kg
kedelai 7 kg


Untuk finisher :
sediakan jagung 50 kg                                   bekatul 7kg
sorgum 10 kg                                                tepung gaplek 5 kg
tepung ikan 3 kg                                            tepung darah 3 kg
kedelai 9 kg                                                  bungkil kelapa 5 kg
bungkil biji kapuk 0,5 kg                               tepung daun pepeya 2,5 kg
tepung bulu ayam 2,5 kg.                               minyak kelapa 1 kg
premix 0,5 kg .

Dikenal ada 3 bentuk pakan , yaitu tepung , crumble ( butiran pecah ), dan pelet.
1. Bentuk tepung.
Cara membuatnya sangat sederhana , yaitu semua bahan digiling jadi tepung. kemudian di aduk sampai rata dan siap di sajikan.pakan jenis ini tidak efektif , karena ayam memiilih jenis pakan yang di sukai sehingga banyak nutrisi yang tidak di konsumsi.

2 Bentuk crumbles (butiran pecah).
Semua bahan di giling jadi tepung. kemudian di aduk hingga rata. setelah itu di kukus atau di uapi dengan panas antara 800C-900 C. Kemudian pakan diaduk dalam ayakan yang berlubang sambil di tekan tekan sehinga butiran berjatuhan. Jemur butiran itu hingga kering.siap di sajikan. pakan jenis ini cukup efisien tidak banyak nutrisi yang terbuang.

3 Bentuk pelet.
Caranya sama dengan crumble. Tapi setelah penguapan, dimasukkan dalam gilingan daging atau sambal sehingga keluar bentuk memanjang. Kemudian di potong potong dan di jemur sampai kering.siap di sajikan. Pakan jenis ini pun cukup efisien.
Untuk menghindari pakan yang cepat rusak dan tengik karena udara yang lembab maka sebaik nya pakan diberi bahan pengawet.misalnya BHA ( Butiylated hydroxy anisol), BHT(Butylated Hydroxy toluen ), Gropyl Gallate, Oktyl Gallate,Tokoferol, Etoksikusin Yang biasanya di kemas dengan nama Antrasin, Toksomiks, Antoks dan sebagainya. Pemberian sebaiknya tidak lebih dari 0,1% jumlah pakan.


3.3  Rancangan Penelitian 

Banyak pengusaha ayam pedaging , yang gulung tikar karena tingginya harga pakan yang kian melambung. selain faktor penyakit dan harga jual yang merosot dan sulit di prediksi. Disini kami akan mencoba untuk menyajikan tentang membuat sendiri pakan unggas yang barangkali bisa menghemat biaya pakan dan untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi.


3.4   Lokasi dan Waktu


Hari/Tanggal                : Minggu, 26 Februari 2012
Tempat                        : Titian Tinggi, Air Molek, RIAU
Waktu                         : 14.00 WIB




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil Penelitian
Dalam peternakan yang kami teliti, pemberian pakan brovit pada ayam broiler dapat tergambar dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Pemberian Pakan Jenis Brovit
No.
Hari/Tanggal
Jenis Pakan
Jumlah
Keterangan
1.
Minggu ke-1
Brovit
1 karung
Untuk 100 ekor ayam
2.
Minggu ke-2
Brovit
1 karung
3.
Minggu ke-3
Brovit
1 karung
Di samping pemberian pakan, peternakan yang kami teliti, juga mamberikan suplemen tambahan dan vaksin, diantaranya vitachick, vitastress, therapy, ND Lasota, dan Gumboro. Pelaksanaan pemberian vaksin dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Pemberian Suplemen
No.
Hari/Tanggal
Jenis Suplemen
Jumlah
Keterangan
1.
Hari ke 1-2
Vitachick
4 tabung
Untuk 100 ekor ayam
2.
Hari ke 2-3
Vitachick
10 gram
3.
Hari ke 5
Vitastress
10 gram
4.
Hari ke 6-7
Therapy
10 gram

Grafik 1
Cara Pemberian Pakan
Banyakanya makanan yang diberikan harus sesuai dengn kebutuhan produktivitas ayam. Berikut tata cara pemberian pakan yang sesuai dengan standar produktivitas.

4.2  Pembahasan
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh peternak kepada penulis, bahan makanan yang digunakan oleh ternak adalah bahan makanan yang tidak digunakan oleh manusia. Bahan makanan asli merupakan bahan makanan produksi pertanian atau perikanan dari sumber utamanya, misalnya jagung. Bahan makanan olahan merupakan bahan makanan yang diolah dalam industri makanan untuk kepentingan manusia dan limbahnya untuk ternak, misal dedak halus yang merupakan limbah proses pengolahan padi menjadi beras.




Gambar 1. Ayam Broiler
Bahan makanan asli untuk ayam broiler kini tinggal 25% - 35% dari total campuran atau formula makanan ayam broiler. Secara garis besar asal bahan makanan  dibagi atas dua sumber. Sumber pertama  yaitu sumber nabati atau bahan makanan yang berasal dari tanaman pangan, seperti jagung kuning, sorghum, gandum, jawawut, jagung putih, jagung merah, kacang hijau, dan Kacang tanah. Sumber kedua adalah bahan makanan asal hewan, seperti udang, ikan, darah, dan serangga. Bila sumber nabati tinggal sedikit dan sumber hewan tidak digunakan lagi, masih ada bahan makanan olahan dan sintetik. Bahan makanan ini yang mendominasi jajaran formula ransum unggas komersial. Ayam broiler akan berproduksi optimal pada temperatur lingkungan antara 19o – 21o C.





Gambar 2. Pemberian Pakan Ayam Broiler
Proses pencernaan makanan pada ayam broiler kita melihat proses di dalam darah, bila ada kandungan unsur gizi yang sudah berkurang maka perintah disampaikan ke otak, dan otak memerintahkan ayam untuk mencari makanan melalui gerakan otot-otot tubuh dibantu dengan mata dan proses mencari makanan dimulai. Ayam mematuk-matuk dan melihat ke kiri dan ke kanan, ada sesuatu yang berperan di sini dan yang berperan itu adalah selera. Jadi, tidak benar bila anda memberikan makanan yang basi atau jamuran pada ayam karena ayam akan mengetahui bahwa makanan itu basi dan ia dapat melihat ketidaklayakan makanan yang berjamur itu. Coba saja ayam diberi makanan yang kering dan yang satu lagi makanan seperti bubur dan masih baru, ia akan lebih senang makan makanan yang terakhir itu. Di sinilah terlihat bahwa ayam broiler juga punya selera terhadap makanan yang ada di hadapannya.
Dalam proses makan ini, ayam mengandalkan mata, paruh, dan “penciuman”. Hanya seberapa besar dan seberapa tajam peran penciuman ini belum terbukti benar dari hasil penelitian mutakhir. Ayam broiler dari hasil penelitian terakhir masih belum terbukti mana yang lebih berperan, mata atau penciumannya. Sementara pendengaran dapat dikatakan sangat minim perannya dalam proses makan ini. Ayam broiler responsif terhadap suara, ayam broiler karena ada penelitian yang melakukan pengamatan pengaruh lagu klasik terhadap pertumbuhan ayam broiler. Di sinilah terlihat bahwa pendengaran ayam sebenarnya mempunyai pengaruh tidak langsung dalam proses makanan ini.
Setelah proses “mengenal” makanan itu berjalan maka langkah berikut adalah proses makannya. Ayam broiler mengandalkan paruh untuk memasukkan makanan pada proses awal pencernaan. Ayam broiler juga tidak memiliki tangan makan dalam proses milih memilih digunakan paruh dengan bantuan kakinya. Oleh sebab inilah paruh itu dibuat keras, apalagi makanan yang hendak dimakan kadang kala masih bergerak seperti cacing atau serangga.
Setelah makanan masuk melalui paruh, proses pencernaan tingkat awal mulai berperan. Begitu makanan menyentuh paruh, semua alat-alat pencernaan “digertak” oleh pusat perintah untuk bersiap-siap menyambut makanan. Enzim-enzim yang berperan melumat makanan dari segi kimiawi sudah siap menyambut makanan. Makanan ini langsung masuk ke Oesophagus yang berfungsi seperti kerongkongan pada manusia. Oesophagus merupakan satu-satunya penghubung dari paruh ke bagian perut ayam. Tetapi di oesophagus ini belum terbukti adanya proses pencernaan karena apa yang masuk melalui paruh dan setelah lewat oesophagus itu makanan belum berubah. Makanan yang lewat oesophagus ini kemudian ditampung di tembolok, suatu pembesaran di bagian atas tubuh ayam. Oleh karena itu tembolok dapat kita gunakan untuk memeriksa apakah ayam itu sudah kenyang atau sedang sakit. Bila sudah kenyang, bagian tembolok ini akan menyembul ke muka dan keras bila kita raba.
Perjalanan dilanjutkan ke proventriculus suatu pembesaran lagi pada akhir oesophagus tadi, tetapi ukurannya lebih keci dari tembolok. Walaupun di bagian ini dikeluarkan asam hydrochloric dan pepsin dari dindingnya, pencernaan kurang berarti. Karena makanan memang tidak sepenuhnya dicerna di sini, jadi perannya kurang begitu penting.
Dari proventiculus akan dilanjutkan ke gizzard yang berbentuk oval yang mempunyai pintu muka ke proventiculus dan pintu akhir ke duodenum. Gizzard sangat keras dan mempunyai otot cerna yang sangat kuat. Dari sifatnya jelas terlihat bahwa pencernaan fisik terjadi di sini dengan intensif. Gizzard mencerna makanan dengan kekuatan dindingnya dan bagian ini pula yang bersentuhan langsung dengan makanan dan racun. Hasil kerja enzim dan gizzard, menyebabkan makanan yang dimakan ayam akan berubah bentuk, warna dan aromanya ketika keluar melalui tinja. Sebab selain enzim ada juga sejumlah zat kimiawi yang dikeluarkan untuk membunuh kuman dan juga hasil kerja mikroba tertentu di usus (walaupun kecil perannya) yang pada akhirnya membuat tinja berbeda benar dari bentuk makanan asalnya.
Setelah melalui gizzard, makanan halus itu melalui suatu saluran atau usus yang berbentuk huruf “U” yang dinamakan dengan duodenum yang ditengahnya terdapat pancreas yang mengeluarkan cairan untuk menetralkan asam yang dikeluarkan oleh proventiculus tadi. Selain itu dikeluarkan juga sejumlah enzim untuk menghidrolisa protein, pati dan lemak. Terlihat bahwa pencernaan kimiawi sudah dimulai di bagian duodenum ini.
Setelah melalui duodenum, makanan yang telah halus dan telah dicerna secara kimiawi ini jelas sudah berubah bentuk, warna dan sifatnya. Lalu masuk ke usus halus dan di sinilah makanan itu diserap ke dalam tubuh untuk diproses lebih lanjut, kemudian akan berakhir di dubur. Sebelum dubur ada usus buntu yang perannya terhadap pencernaan sangat kecil. Dalam proses menyerap unsure-unsur nutrisi itu sangat tergantung pada proses pencernaan sebelumnya. Kesempurnaan pencernaan itu sangat tergantung pada proses pengolahan makanan dan makanan yang dimakan. Makanan yang mudah dicerna tentu akan lebih cepat daripada makanan yang sulit dicerna seperti plastik atau kulit salak.
Seluruh  proses itu pun akan terganggu bila salah satu dari alat-alat pencernaan itu rusak, terlebih bila yang rusak itu alat pencernaan yang di muka. Sedangkan alat pencernaan di bagian akhir atau proses akhir dari proses pencernaan yang sering dirusak oleh bibit penyakit oleh ayam broiler ini adalah di bagian usus. Cacingan juga terjadi di bagian itu, walaupun tidak menyebabkan kematian tetapi sangat mengganggu pertumbuhan ayam broiler yang kita pelihara.
Dalam hal ini jelas sekali bahwa kesempurnaan alat pencernaan dalam proses mencerna belum tentu akan menjamin sejumlah unsure nutrisi yang dibutuhkan berhasil diterima oleh ayam. Masih ada factor lain yang mempengaruhinya. Hal inilah yang harus dipahami sebagai prinsip dasar dalam makanan ayam broiler. Sebab di Indonesia sering terjadi alat-alat pencernaan ayam itu rusak oleh kualitas makanan yang sangat buruk, baik itu karena jamur, racun atau pemalsuan bahan makanan.tidak kalah pentingnya adalah kerusakan alat-alat pencernaan oleh penyakit yang timbul akibat dari sebab pertama tadi.



BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
         Dari yang telah dipaparkan pada bahagian sebelumnya, dapat kami simpulkan bahwa :
1.      Pemberian pakan ayam jenis Brovit secara teratur dapat meningkatkan produktivitas ayam pedaging.
2.   Pemberian suplemen tambahan berupa vitamin dan vaksin merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam proses pemeliharaan ayam broiler jenis pedaging.
3.    Pemberian pakan yang sesuai dengan standar produktivitas.
5.2   Saran
      Dalam penelitian kami banyak menemui berbagai kendala. Baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pendokumentasian kegiatan ini. Untuk itu penulis menyarankan dalam pelaksanaan kegiatan ini, antara lain:
1.      Dalam proses kegiatan pemberian pakan ayam broiler jenis pedaging ini diperlukan suatu kegiatan yang terencana dengan baik.
2.      kebersihan wadah yang digunakan dalam proses pemberian pakan ayam broiler jenis pedaging ini sangat perlu dijaga, karena ayam ini rentan terhadap berbagai penyakit.
3.      Pemberian pakan ayam broiler jenis pedaging untuk jenis brovit ini harus diperhatikan takarannya.
4.      Disamping pemberian pakan jenis brovit ini, juga dibantu dengan pemberian suplemen tambahan seperti vitamin dan vaksin.
5.      Jauhkan ayam broiler jenis pedaging ini dari segala sesuatu yang akan mengganggu ayam tersebut, disebabkan ayam tersebut sangat sensitif terhadap gangguan dan mudah stress.
         Demikianlah yang dapat kami kemukakan, kami berharap ada penelitian yang lebih dalam kajian tentang pemberian pakan jenis Brovit terhadap ayam broiler jenis pedaging ini.


DAFTAR PUSTAKA
Murjito, Bambang Agus. 1987. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Yogyakarta : 
       Kanisius.
Cahyono,  Bambang, Ir. 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging
       (Broiler). Yogyakarta: Pustaka Nusatama.
Rasyaf. M. 1994. Makanan Ayam Broiler. Yogyakarta: Kanisius.
_______. Beternak Ayam Pedaging. Jakarta: Penebar Swadaya (Anggota IKAPI).
“Cara Memelihara Ayam” http://www.muksin.com/2011/01/cara-memelihara-ayam.html, diakses tanggal 15 September 2011
Wongtani, 2009. “Budidaya Ayam Pedaging (Broiler)”




1 komentar:

novitaliang mengatakan...

Tajen Online
Ayam Bangkok
Ayam Aduan
Sabung Ayam

Nonton Bareng Ayam Laga Live Streaming GRATIS.
Jika ingin taruhan secara online.
Anda bisa melakukan Deposit Pulsa Sabung Ayam S128.
Tanpa harus keluar rumah untuk memainkan ayam laga online.
Yuk kunjungi kontak Whatsapp & Telegram : 0812-2222-995.